August 12, 2011

habis terang

habis terang 
pelita itu
malap cahayanya 
terangnya tak termaksimumkan lagi
minyak sudah habis
minyak habis




habis terang
harapan itu
tak setinggi seperti semalam
punah harapan
hancur semua
hancur


hidup ini palat
paling rasa cuak bila
mengharap dan terus berharap
walau kenyataannya tidak seperti yang kau impi
dan bila terbongkar kenyataan itu
sakitlah hati
menangislah jiwa
luluh jiwaraga


2 minggu
seperti sem yang lepas
semua teori aku praktis di hospital
sengsara
kesakitan
kesedihan
gelarlah apa jua
saban waktu pun tetap ku temui perkara yang sama


sepertinya memori ini didarabduakan
terulang kembali seperti yang lalu2
tapi kali ini seketika buat aku berfikir dalam
jauh aku berfikir sepertinya tak terasakan simpati mula takeover
kasihan aku lihat wajah tua itu
melihatkan mereka berdua
suamiisteri itu 
aku teringat ibu dan bapa di kampung.
ahh . rindu ini usah kau tanya.
cukup dalam untuk di ukur.
lebih2 lagi di bulan mulia ini.




aku renung wajah tua itu
kedut2 diwajahnya
setiap satunya semua ada memori
setiap satunya ada derita
setiap satunya ada gembira
tapi seperti apa ceritanya aku tidak tahu
aku amatur nurse
dia pesakit
tembok itu jadi jurang kami
sekadar senyum 
dan berbahasabasi dan lagak sopan di hadapan mereka
tanda aku hormat pasangan itu.
bercerita sejauh itu??
ah. mustahil.




tatkala doktor berlalu pergi.
aku kembali kekatilnya 
menyempurnakan tugasku
tapi aku lihat
ada air putih di mata mereka
dan segera di kesat
bila terlihat akan aku
berusaha menyembunyi
segala kesedihan
berusaha menutupnya
agar rahsia itu kekal milik mereka
aku senyum pada mereka
dengan cuba membawa satu perkataan
dari senyumanku
s.a.b.a.r ; cuma itu.




dan pagi tadi
berkumandang doa di seluruh pelosok wad
sudah jadi rutin mereka setiap pagi
dari kejauhan aku perhatikan pasangan itu
dalam tangan mereka angkat
mata di tutup serapat bisa
dan dalam perilaku 
meminta dengan sungguhnya
runtuh jiwa ini tatkala melihatnya
aku dari kejauhan 
cuma bisa berharap
dan meng-amin-kan doa mereka
semoga di kenan Tuhan suara hati pasangan itu.
amin.




inilah hidup
akan selamanya kita di uji
sesukar mana pun
semudah mana pun
bukan itu pokok pangkalnya
adakah kita masih tetap di jalanNya
adakah masih tinggi keyakinan ini terhadapNya
itu objektifnya
pada Tuhan aku bermohon
moga di bulan Ramadhan ini
di kurniakan kegembiraan pada pasangan itu
dan yang lainnya juga.
agar bisa kita sama2 bernafas
dalam setiap kurniaannya dengan penuh rasa syukur.
monologku ketika ini.
sendiri.
di atas katil
setia di hadapan kotaksegiempat ini.


bila habis terang
jangan risau.
jangan sedih
isi minyak lagi
kelak cahayanya akan terang semula
seterang lampu elektrik.
*senyum*







No comments:

Post a Comment

dojudge.